Sabtu, 03 Mei 2014

Biografi Bapak Linux Dunia, Linus Torvalds

Biografi Linus Torvalds - Linus Benedict Torvalds atau yang lebih dikenal dengan Bapak Linux ini lahir di Helsinki, Finlandia, pada tanggal 28 Desember 1969. Linus Torvalds dikenal sebagai salah seorang  rekayasawan perangkat lunak yang piawai di Finlandia, khususnya karena Ia merupakan orang yang pertama kali merintis pengembangan dari Kernel Linux. Karena pengembangan yang dilakukan pada Kernel Linux ini Ia dikenal sebagai Bapak Linux Dunia dan sekarang bertindak sebagai koordinator proyek tersebut.


Biografi Bapak Linux Dunia, Linus Torvalds


Linus Torvalds sudah menyukai dunia perangkat lunak ini sejak Ia kecil. Ketika usianya baru menginjak 10 tahun, Linus sudah mulai untuk mendalami dunia perangkat lunak, dan pada saat itu Ia mencoba untuk membuat sebuah pemrograman komputer melalui komputer Commoore VIC-20 milik kakeknya. Pada tahun 1988, Bapak Linux ini kuliah di university of Helsinky, Finlandia. Disana Ia mulai mengenal pemrograman C. Untuk lebih memperdalam ilmunya tersebut, Ia kemudian membeli sebuah komputer yang pada saat itu masih menggunakan MS-DOS buatan microsoft sebagai sistem operasinya. Namun, ketika mempunyai komputer ini, Ia lebih tertarik menggunakan sistem operasi UNIX yang dipakai di Universitasnya untuk komputer pribadinya ini. Setelah mempunyai komputer pribadinya inilah, Ia sering melakukan eksperiman dan percobaan untuk mengembangkan sistem operasi yang memadai untuk PC UNIX. Tak butuh waktu yang lama, beberapa bulan kemudian akhirnya Linus berhasil membuat versi pertamanya yang Ia beri nama Linux. Pengambilan nama Linux sebagai brand ini bagi sebagian orang diartikan gabungan dari akronim  Linus dan UNIX.


Linux sendiri terinsipirasi oleh Minix. Minix merupakan sistem operasi yang dikembangkan oleh Andrew S. Tanenbaum yang digunakan untuk mengembangkan sistem operasi mirip-Unix (Unix-like) yang dapat dijalankan pada sebuah PC. Dari program inilah, Linus mencoba untuk mengembangkannya agar lebih sempurna, dan akhirnya jadilah Linux yang sekarang dapat dijalankan pada berbagai gadgets.

Pada tahun 1991, Linus Torvalds membagi-bagikan kode sumber (source code) kernel Linux yang besarnya seukuran disket via internet. Tak disangka, Ia  mendapatkan respon yang luar biasa dari orang diseluruh dunia terutama orang yang berkecimpung di bidang perangkat lunak. Linus juga sama sekali tidak menduga bahwa apa yang dimulainya ini akan mendapatkan respon yang sangat luar biasa. Bahkan para pesaing seperti Microsoft sangat tertarik dan mulai ikut mengembangkan Linux. Perusahaan yang bergerak dalam bidang IT seperti Nestcafe Communication, Corel, Oracle, Intel, dan perusahaan-perusahaan lain mengumumkan bahwa mereka berencana untuk mendukung Linux sebagai alternatif sistem operasi yang murah sekaligus andal. Dan Ia tidak menyangka bahwa Linux berkembang dengan sangat cepat sehingga menjadi sistem operasi yang paling menjanjikan, dan bisa digunakan ke dalam server, komputer desktop, tablet PC, PDA, handphone, GPS, robot, mobil hingga pesawat ulang alik buatan NASA.


Penggunaan sistem operasi Linux di negara-negara berkembang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Harga perangkat lunak pada saat itu  bisa mencapai 100 dollar AS atau lebih. Di negara yang rata-rata penghasilan per tahunnya antara 200-300 dollar AS, uang 100 dollar AS merupakan jumlah yang sangat besar. Dengan adanya sistem operasi Linux ini, semua berubah dengan seketika. Karena Linux dapat digunakan pada komputer yang tergolong lama, dan Linux juga dapat menjadi alternatif paling cocok bagi komputer beranggaran kecil. 

Karena keterbukaan inilah, banyak kelompok-kelompok pengembang yang turut andil dalam memperbaiki segala fiturnya, sekaligus memindahkan berbagai macam aplikasi agar juga bisa berjalan di Linux. Salah satu hasil dari pengembangan tersebut adanya perubahan interface yang lebih user friendly. Semua itu dapat dilakukan berkat adanya KDE dan GNOME. Berkat integrasi dari kedua sistem operasi ini, tampilan desktop Linux lebih menarik dan mampu mengubah persepsi orang diseluruh dunia mengenai Linux.

Pemanfaatan dari sistem operasi Linux tidak hanya digunakan oleh komputer biasa saja, sekarang Linux sudah diterapkan pada superkomputer dunia seperti The Tetragrid, sebuah Mega Komputer dari Amerika yang dapat menghitung lebih dari 13 triliun kalkulasi per detik (13.6 TeraFLOPS – Floating Operations Per Second). The Tetragrid ini biasanya digunakan untuk mencari solusi dari masalah matematika yang kompleks dan simulasi, riset kanker, hingga membuat ramalan cuaca.

Ketika awal diperkenalkan ke publik, sistem operasi Linux ini tidak mempunyai logo. Para pengembang pun bertanya-tanya dan juga mengusulkan agar Linux secepatnya diberi logo sebagai identitas dari sistem operasi ini layaknya sistem operasi Windows yang dimiliki oleh Microsoft. Sekian lama mencari logo yang pas buat Linux, akhirnya Linux menemukan logo yang tepat dan memberi nama logonya dengan sebutan Penguin Tux
(Torvalds Unix). Logo Penguin Tux ini dirancang oleh seniman Larry Ewing. Terpilihnya logo penguin bukan tanpa alasan, hal ini berdasarkan pengalaman Linus yang pada saat itu sedang berlibur, ketika liburan tersebut Ia pergi ke daerah selatan. Disanalah dia bertemu seekor penguin pendek yang menggigit jarinya. Kejadian lucu inilah yang menjadi awal terpilihnya penguin sebagai logo sistem operasi Linux. Sampai sekarang, logo Linux sudah terkenal ke berbagai penjuru dunia. Orang-orang lebih mudah mengenali segala sesuatu yang berbau Linux hanya dengan melihat logo yang unik dan lucu ini. Oleh karena itu sampai dari dulu sampai sekarang Linus Torvalds sering di sebut oleh orang-orang diseluruh dunia sebagai Father of Linux atau Bapak-nya Linux (Penguin).

Satu hal yang menarik dari Linus Torvalds, setiap kata-kata yang keluar dari mulut Linus hampir menjadi sabda di kalangan Linuxer yang menciptakan standar nilai tertentu. Setiap publikasi, pidato, email dan press releasenya selalu ditunggu-tunggu oleh jutaan orang pecinta Linux. Berkat kepiawaiannya ini,  pada tanggal 24 April 2012, Linus Torvalds terpilih sebagai salah satu dari dua penerima penghargaan Millennium Technology Prize 2012. Penghargaan yang diterima Linus ini sama kelas dengan penghargaan Nobel di dunia teknologi.

PENALARAN

Penalaran
cara  berpikir  yang bertolak dari peengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan  beberapa konsep dan pengertian. Penalaran juga bisa dibilang membentuk sebuah proposisi sejenis,berdasarkan proposisi yang dianggap benar,dan menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.
Secara sederhana, penalaran dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan kesimpulan berdasarkan proporsi-proporsi yang mendahuluinya.

Wujud dari evidensi
Dalam wujudnya yang paling rendah evidensi itu berbentuk data atau informasi. Yang dimaksud dengan data atau informasi adalah bahan keterangan yang diperoleh dari suatu sumber tertentu. Biasanya semua bahan informasi berupa statistik, dan keterangan-keterangan yang dikumpulkan atau diberikan oleh orang-orang kepada seseorang, semuanya di masukkan dalam pengertian data (apa yang diberikan) dan infromasi (bahan keterangan). Pada dasarnya semua data dan informasi harus diyakini dan diandalkan kebenarannya. Untuk itu penulis atau pembicara harus mengadakan pengujian atas data dan informasi tersebut, apakah semua bahan keteraangan itu merupakan fakta.
Fakta adalah sesuatu yang sesungguhnya terjadi, atau sesuatu yang ada secara nyata. Bila seorang mengatakan bahwa ia telah melihat kapal musuh mendarat di sebuah pantai yang sepi, itu baru merupakan informasi.
Ada kemungkinan bahwa bisa terjadi kesalahan dalam evidensi itu. Dalam hal ini pembela akan mengajukan evidensi yang lain dengan mengatakan bahwa seorang yang lain telah mencuri pisau itu dan telah mempergunakannya untuk melakukan pembunuhan. Secara diam-diam pisau itu dikembalikan dan tanpa sadar telah dipegang oleh pemiliknya itu. Fakta-fakta yang dipergunakan sama, hanya proses penalaran yang disusun berdasarkan fakta-fakta itu berlainan.

Cara menguji data, menguji fakta, menilai autoriitas

Cara Menguji Data
a.    Observasi
Fakta-fakta yang diajukan sebagai evidensi mungkin belum memuaskan seorang pengarang atau penulis. Untuk lebih meyakinkan dirinya sendiri dan sekaligus dapat menggunakannya sebaik-baiknya dalam usaha meyakinkan para pembaca, maka kadang-kadang pengarang merasa perlu untuk mengadakan peninjauan atau observasi singkat untuk mengecek data atu informasi itu.
Tiap pengarang atau penulis harus mengadakan pengujian lagi dengan mengobservasi sendiri data atau informasi itu. Sesudah mengadakan observasi, pengarang dapat menentukan sikap apakah informasi atau data itu sesungguhnya merupakan fakta atau tidak, atau barangkali hanya sebagian saja yang benar sedangkan sebagian lain hanya didasarkan pada perasaan dan prasangka para informan.

b.    Kesaksian
Keharusan menguji data dan informasi, tidak selalu harus dilakukan dengan observasi. Kadang-kadang sangat sulit untuk mengharuskan seseorang mengadakn obeservasi atas obyek yang akan dibicarakan. Kesulitan itu terjadi karena waktu, tempat, dan biaya yang harus dikeluarkan. Untuk mengatasi hal itu penulis atau pengarang dapat melakukan pengujian dengan meminta kesaksian atau keterangan dari orang lain, yang tidak mengalami sendiri atau menyelidiki sendiri persoalan itu.
Demikian pula halnya dengan semua pengarang atau penulis. Untuk memperkuat evidensinya, mereka dapat mempergunakan kesaksian-kesaksian orang lain yang telah mengalami sendiri perisitiwa tersebut.

c.    Autoritas
Cara ketiga yang dapat dipergunakan untuk menguji fakta dalam usaha menyusun evidensi adalah meminta pendapat dari suatu autoritas, yakni pendapat dari seorang ahli, atau mereka yang telah menyelidiki fakta-fakta itu dengan cermat, memperhatikan semua kesaksian, menilai semua fakta kemudian memberikan pendapat mereka sesuai dengan keahlian mereka dalam bidang itu.

Cara Menguji Fakta
a.    Konsistensi
Dasar pertama yang dipakai untuk menetapkan fakta mana yang akan dipakai sebagai evidensi adalah kekonsistenan. Sebuah argumentasi akan kuat dan mempunyai tenaga persuasif yang tinggi, kalau evidensi-evidensinya bersifat konsisten, tidak ada satu evidensi bertentangan atau melemahkan evidensi yang lain.
b.    Koherensi
Dasar kedua yang dapat dipakai untuk mengadakan penilaian fakta mana yang dapat dipergunakan sebagai evidensi adalah masalah koherensi. Semua fakta yang akan digunakan sebagai evidensi adalah masalah koherensi. Semua fakta yang akan dipergunakan sebagai evidensi harus pula koheren dengan pengalaman-pengalaman manusia, atau sesuai dengan pandangan atau sikap yang berlaku. Bila penulis menginginkan agar sesuatu hal dapat diterima, ia harus meyakinkan pembaca bahwa karena pembaca setuju atau menerima fakta-fakta dan jalan pikiran yang menemukakannya, maka secara konsekuen pula pembaca harus menerima hal lain, yaitu konklusinya.

Cara Menilai Autoritas
a. Tidak Mengandung Prasangka
dasar pertama yang perlu diketahui oleh penulis adalah bahwa pendapat autoritas sama sekali tidak boleh mengandung prasangka. Yang tidak mengandung prasangka artinya pendapat itu disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh ahli itu sendiri, atau didasarkan pada hasil-hasil eksperimental yang dilakukannya. Pengertian tidak mengandung prasangka juga mencakup hal lain, yaitu bahwa autoritas itu tidak boleh memperoleh keuntungan pribadi dari data-data eksperimentalnya.
b. Pengalaman dan Pendidikan Autoritas
dasar kedua yang harus diperhitungkan penulis untuk menilai pendapat suatu autoritas adalah menyangkut pengalaman dan pendidikan autoritas. Pendidikan yang diperolehnya harus dikembangkan lebih lanjut dalam kegiatan-kegiatan sebagai seorang ahli yang diperoleh melalui pendidikannya tadi.
Walaupun jaman kita ini sudah begitu condong atau cenderung dengan berbagai macam spesifikasi, namun kita tidak boleh mengabaikan keahlian seseorang dalam beberapa macam bidang tertentu.
c. Kemashuran dan Prestise
faktor ketiga yang harus diperhatikan oleh penulis untuk menilai autoritas adalah meneliti apakah pernyataan atau pendapat yang akan dikutip sebagai autoritas itu hanya sekedar bersembunyi di balik kemashuran dan prestise pribadi di bidang lain.
Sering terjadi bahwa seseorang yang menjadi terkenal karena prestise tertentu, dianggap berwenang pula dalam segala bidang. Seorang yang menjadi terkenal karena memperoleh lima medali emas berturut-turut  dalam pertandingan lomba lari jarak lima ribu meter, diminta pendapatnya tentang cara-cara pemberantasan korupsi.
d. Koherensi dengan Kemajuan
hal keempat yang perlu diperhatikan penulis argumentasi adalah apakah pendapat yang diberikan autoritas itu sejalan dengan perkembangan dan kemajuan jaman, atau koheren dengan pendapat atau sikap terakhir dalam bidang itu.
Pengetahuan dan pendapat terakhir tidak selalu berarti bahwa pendapat itulah yang terbaik. Tetapi harus diakui bahwa pendapat-pendapat terakhir dari ahli-ahli dalam bidang yang sama lebih dapat diandalkan, karena autoritas-autoritas semacam itu memperoleh kesempatan yang paling baik untuk membandingkan semua pendapat sebelumnya, dengan segala kebaikan dan keburukannya atau kelemahannya, sehingga mereka dapat mencetuskan suatu pendapat yang lebih baik, yang lebih dapat dipertanggung jawabkan.
Sebab itu untuk memberi evaluasi yang tepat terhadap autoritas yang dikutip, pengarang harus menyebut nama autoritas, gelar, kedudukatif, dan sumber khusus tempat kutipan itu dijumpai. Bila mungkin penulis harus mengutip setepat-tepatnya kata-kata atau kalimat autoritas tersebut.
Untuk memperlihatkan bahwa penulis sungguh-sungguh siap dengan persoalan yang tengah diargumentasikan, maka sebaiknya seluruh argumentasi itu jangan didasarkan hanya pada satu autoritas.

Silogisme Kategorial, Silogisme Hipotesis dan Silogisme Alternatif

Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).
Contoh :
My : semua mahasiswa adalah lulusan SMA
Mn : Rizfar adalah mahasiswa
K : Rizfar lulusan MA

My : Semua pelajar memiliki buku tulis
Mn : farizya tidak memiliki buku tulis

K : farizya bukan pelajar


Silogisme Hipotesis
Silogisme Hipotesis adalah jenis silogisme yang terdiri atas premis mayor yang bersifat hipotesis ,dan premis minornya bersifat katagorial. Silogisme Hipotesis ini dapat dibedakan menjadi 4 macam , yaiu :Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian antecedent. Contoh:Jika hari ini cerah , saya akan ke rumah kakek ( premis mayor Hari ini cerah ( premis minor )Maka saya akan kerumah kakek ( kesimpulan ). Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian konsekuenContoh:Jika hutan banyak yang gundul , maka akan terjadi global warming ( premis mayor )
Para demonstran akan turun kejalan
Jadi presiden mubarak tidak turun.

Sekarang terjadi global warming (premis minor)
Maka hutan banyak yang gundul (kesimpulan).

Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari antecedent
Contoh :
Jika pembuatan karya tulis ilmiah belum dipersiapkan dari sekarng, maka hasil tidak akan maksimal

Pembuatan karya ilmiah telah dipersiapkan
Maka hasil akan maksimal

Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari konsekuen
Contoh :
Bila presiden mubarak tidak turun ,para demonstran akan turun kejalan.


Silogisme Alternatif

Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh:
Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Nenek Sumi berada di Bandung.
Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.

Pola berfikir Induktif
Berpikir Induktif
Induksi adalah cara mempelajari sesuatu yang bertolak dari hal-hal atau peristiwa khusus untuk menentukan hukum yang umum. Induksi merupakan cara berpikir dimana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual. Penalaran secara induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang lingkup yang khas dan terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum (filsafat ilmu.hal 48 Jujun.S.Suriasumantri Pustaka Sinar Harapan. 2005)
Berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif. (www.id.wikipedia.com)
Jalan induksi mengambil jalan tengah, yakni di antara jalan yang memeriksa cuma satu bukti saja dan jalan yang menghitung lebih dari satu, tetapi boleh dihitung semuanya satu persatu. Induksi mengandaikan, bahwa karena beberapa (tiada semuanya) di antara bukti yang diperiksanya itu benar, maka sekalian bukti lain yang sekawan, sekelas dengan dia benar pula.
Penalaran ilmiah pada hakikatnya merupakan gabungan dari penalaran deduktif dan induktif. Dimana lebih lanjut penalaran deduktif terkait dengan rasionalisme dan penalaran induktif dengan empirisme. Secara rasional ilmu menyusun pengetahuannya secara konsisten dan kumulatif, sedangkan secara empiris ilmu memisahkan antara pengetahuan yang sesuai fakta dengan yang tidak. Karena itu sebelum teruji kebenarannya secara empiris semua penjelasan rasional yang diajukan statusnya hanyalah bersifat sementara, Penjelasan sementara ini biasanya disebut hipotesis.
Hipotesis ini pada dasarnya disusun secara deduktif dengan mengambil premis-premis dari pengetahuan ilmiah yang sudah diketahui sebelumnya, kemudian pada tahap pengujian hipotesis proses induksi mulai memegang peranan di mana dikumpulkan fakta-fakta empiris untuk menilai apakah suatu hipotesis di dukung fakta atau tidak. Sehingga kemudian hipotesis tersebut dapat diterima atau ditolak.
Maka dapat disimpulkan bahwa penalaran deduktif dan penalaanr induktif diperlukan dalam proses pencarian pengetahuan yang benar.

Kutipan - Daftar Pustaka - Abstrak

Pada tulisan saya kali ini saya akan membahas tentang :
-  Kutipan, jenis kutipan, cara membuat kutipan, dan contoh dari kutipan.
-  Pengertian Daftar pustaka, cara membuat daftar pustaka, dan daftar pustaka.
-  Pengertian Abstrak, cara membuat abstrak, dan contoh dari abstrak.
Langsung saja di bahasnya yah…

KUTIPAN

Kutipan dan fungsinya :

Kutipan adalah salinan kalimat,paragraph,atau paendapat dari seorang pengarang atau ucapan orang terkenal karena keahliannya,baik yang terdapat dalam buku,jurnal,baik yang melalui media cetak maupun elektronik.menurut kamus besar bahasa Indonesia,mengutip adalah mengambil perkataan atau kalimat dari buku atau yang lainnya.
mengutip itu berbeda dengan plagiat lohh...plagiat bisa dibilang mengambul karangan karangan atau pendapat orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan atau pendapat sendiri. Yang perlu dihindari ialah kutipan yang tuidak mengandung makna apa-apa dalam tulisan anda. Naamun, namanya mengutip, jangan seksekali melakukan kesalahan ketika mengutip. Kalau ternyata terdapat kesalahan dalam teks yang dikutip, penulis dapat memberikan catatan khusus langsung pada teks dengan tanda kurung, lalu diberi tanda’sic’, yakni singkatan dari sicut(latin) yang berarti: memang demikianlah asalnya (tercetak). Atau, sesuai petunjuk dari Depdiknas-PusatBahasa sepertu termuat dalam Buku Pedoman Umum EYD, berikan tanda siku [ ] mengapit kutipan yang ternyata salah itu.

Fungsi kutipan:


1.    Untuk menunjang fakta,konseo, gagasan atau untuk memberikan informasi tentang sumber data, gagasan dan lain-lain yang relevan(catatan acuan)2.      Untuk memberikan penjelasan penambahan tentang suatu masalah tyang dikemukakan dalam teks atau untuk menjelaskan definisi istilah secara cermat(catatan kaki).
 Sedangkan untuk Cara Penulisan Daftar Pustaka dan teknik Penulisan Daftar Pustaka dibedakan berdasarkan sumbernya yaitu sumber dari Jurnal , buku, Internet, Peraturan Pemerintah , Perundang-undangan, Makalah, Karya Tulis serta Surat Kabar / Koran.
Contoh Daftar Pustaka Dari Internet (Www)

Contoh Daftar Pustaka Dari Buku


Jenis atau macam kutipan

Pada umumnya kutipan dapat dibedakan mmenjadi 2 macam, yaitu:
1. Kutipan langsung (Direct Quotation) Adalah kutipan yang dilakukan persis seperti sumber aslinya, kata-kata yang digunakan sama seperti bahan aslinya.
Kutipan langsung biasanya digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:
a. untuk mengutip rumus atau model matematika
b. untuk mengutip peraturan-peraturanhukum, surat keputudsan, surat perintah.
c. untuk mengutip peribahasa, puisi, karyadrama, dan kata-kata mutiara.
d. untuk mengutip beberapa definisi yang dinyatakan dalam kata-kata yang sudah pasti.
e. untuk memgutip beberapa pernyataan ilmiah yang jika dinyatakan dalam bentuk lain dikhawatirkan akan kehilangan maknanya.

Kutipan langsung dibagi menjadi 2,yaitu:
 a.kutipan langsung pendek (short direct quotation)
Adalah kutipan langsung yang panjangnya tidak nmelebihi tiga baris ketikan. Kutipan yang demikian dimasukkan dalam teks dengan memberikan tanda petik dyantara bahan yang dikutip. Kalau kutipan itu perlu dihilangkan beberapa kata atau bagian dari kalimat, maka pada awal kalimat diberi titik tiga buah.
b. kutipan langsung panjang (Long Direct Quotation)
adalah kutipan langsung yang panjangnya lebih dari tiga baris ketikkan. Kutipan tersebuut diberi tempat sendiri, dalam alinea baru yang berdiri sendiri, diketik dengan satu spasi, dan lebar jorokkan kedalam dan kalimat pertama adalah tujuh ketukan huruf dari garis tepi yang baru, sedangkan baris kedua dan seterusnya dimulai sesudah dua ketukan huruf dari garis tepi kiri, serta tidak ditulis antara tanda petik.

2. Kutipan tidak langsung (Indirect Quotation atau paraphrase) Adalah kutipan yang tidak persis sama seperti bahan aslinya. Kutipan ini merupakan suatu ketikan pokok-pokok pikiran atau ringkasan kesimpulan menurut jalan pikirasn dan bahasa pengutip sendiri. Kutipan ini tidak dituliskkan diantara tanda petik, melainkan langsung dimasukkan dalam kalimat atau alinea.
Kutipan tidak langsung dibedekkan mennjadi dua, yaitu:
a. kutipsm tidsk lsngsung pendek(short indirect quotation) adalah kutipan tidak langsung yang terdiri darisatu alinea atau kurang.
b. kutipan tidak langsung panjang(long indirect quotation) adalah kutipan tidak langsung yang terdiri lebih dari satu alinea.

Cara membuat kutipan

Cara Penulisan Sumber Kutipan dari Berbagai Sumber. Selain buku, sumber lain yang dapat dikutip adalah:
1.Buku
Cara penulisan:
-jika satu sampai tiga pengarang, nama penulis ditulis sesuai dengan nama pengarang pada buku dan diikuti koma. Jika pengarang lebuh dari tiga pengarang, nam pengarang pertama diikuti singkatan dkk(dan kawan-kawan) atau et.al(et alli)
-judul buku dicetak miring
-judul buku yang diikuti informasi(sub jadul, jilid, edisi);tidak disisipi koma atau titik.
-informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nam kota(diikuti titik dua), penerbit(diikuti koma)dan tahun, setelah kurung tutup diberu koma.
-dapat diikuti kata halaman(disingkat hlm atau h ) dan dapat juga, nomor halaman angka arab dan diakhiri dengan titik.
2..Penerbitan pemerintah, lembaga, organisasi atau badan-badan yang terkemuka.
Cara penulisan:
Nama lembaga, judul penerbitan(diberi garis bawah), data tentang penerbitan(tabggal, bulan, serta tahun diapit tanda kurung), nomor halaman(bisa disingkat hlm. Atau h).
3.Surat kabar
Cara penulisan:
Macam tulisan atau nama pengarang(jika ada), judul berita atau karangan, nama surat kabar, data tentang penerbitan, bagian(jika ada, nomor halaman, kolom(jika ada).
4.Artikel dalam jurnal
Cara penuilisan:
Nama pengarang, juduk artikel(diikuti tanda petik), nama jurnal(dicrtak miring), nomor volume:nomor halaman, (tempat, bulan dan tahun penerbitan), nomor halaman.
5.Terjemahan
Cara penulisan:
Nama asli pengarang, judul asli buku atau judul terjemahan, penerjemah(bisa disingkat terj.), (nama kota;penerbit, tahun), nomor halaman.
6.Majalah
Cara penulisan:
Nama pengarang,judul artikel(diapit tanda petik),nama majalah dicetak miring(koma diletakkan sebelum tanda petik terakhir) nomor dan tanggal penerbitan, nomor halaman.
Contoh Kutipan
Contoh kutipan langsung
“Pustaka Java berisi ribuan (lebih dari 5000) kelas beraneka ragam keampuhan. Kekayaan ini merupakan kandungan tersembunyi bahwa penggunaannya dapat menghemat ratusan jam kerja. Keampuhan ini hanya dapat dimanfaatkan bila kita rajin mencoba. Sebelum membuat solusi sendiri, coba eksplorasi pustaka bahasa, mungkin telah diselesaikan” (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 37-38)
“Java memisahkan komponen untuk menampilkan keluaran dengan komponen untuk melakukan format keluaran. Keuntungan pemisahan antara lain format keluaran benar-benar sangat kaya melebihi yang dapat diperoleh di C++” (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 78)

Contoh kutipan

Contoh kutipan tidak langsung

Penulisan dengan identasi merupakan konvensi penulisan yang bagus untuk diikuti. Identasi berarti memberi iden setiap menemui blok baru pada blok-blok yang berbeda. Identasi adalah gaya penulisan program bukan bagian bahasa secara teknis, sehingga digunakan untuk memperjelas pembacaan program oleh pemrogram, bukan oleh kompilator. Kompilator menghasilkan keluaran yang sama meski tanpa identasi. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 174)
Polymorphism, yang berarti mempunyai banyak bentuk, merupakan konsep pokok di dalam perancangan berorientasi objek. Dua objek atau lebih dikatakan polymorphic jika mempunyai antarmuka-antarmuka yang identik namun mempunyai perilaku-perilaku berbeda. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 357)

Contoh Kutipan dalam kutipan


‘Bahasa Java tidak lagi hanya untuk pemanis di web sebagai applet yang membikin Duke berdansa. Java adalah kakas, tetap hanya perangkat, bagaimanapun tetap hanya orang hebat yang dapat memberi arti penting kakas seperti dikatakan James Gosling, tokoh terpenting di Java : “All along, the language was a tool, not the end”’. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 7-8).

 DAFTAR PUSTAKA

Pengertian Daftar Pustaka

Daftar pustaka adalah semacam rujukan seorang penulis dalam menyusun karyanya. Daftar pustaka dapat kita temukan di makalah, laporan penelitian, skripsi maupun essay. Daftar pustaka penting perananya dalam sebuah karya tulis. Sebuah karya tulis besar yang tidak memiliki daftar pustaka bisa saja diragukan kebenarannya.

Ada beberapa komponen dalam Teknik Penulisan Daftar Pustaka yaitu :
§  Nama penulis dan nama keluarga (jika ada)
§  Ditempatkannya didepan nama kecil
§  Tahun Penerbitan
§  Judul Buku
§  Tempat Penerbitan
§  Nama Penerbit

Cara Membuat Daftar Pustaka

Adapun beberapa ketentuan serta aturan cara Penulisan Daftar Pustaka yang baik dan benar yaitu :
1.       Bagi penulis yang menggunakan marga/keluarga , nama marga/keluarganya ditulis terlebih dahulu, sedangkan untuk penulis yang tidak menggunakan nama marga / keluarga , diawali dengan penulisan nama akhir / belakang kecuali nama Cina.
2.       Gelar kesarjanaan penulis tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka.
3.       Judul buku dicetak miring atau digarisbawahi pada setiap kata, jadi tidak dibuat garis bawah yang bersambung sepanjang judul.
4.       Baris pertama diketik mulai ketukan pertama sedangkan baris kedua dan seterusnya diketik mulai ketukan ke-7.
5.       Jarak antara baris satu dengan baris berikutnya satu spasi.
6.       Jarak antara sumber satu dengan sumber berikutnya dua spasi


Contoh Daftar Pustaka

Secara spesifik, daftar pustaka merupakan bacaan  yang berisi pedoman dan tata cara menulis daftar pustaka yang berbobot. Daftar pustaka bertujuan untuk mengapresiasi atau memberi penghargaan pada suatu karya tulis dari penulis bersangkutan. Contoh daftar pustaka bisa kita lihat seperti dibawah ini :

Nama Belakang, Nama Depan. “Judul” alamat_situs_lengkap (diakses tanggal masukan_tanggal_lengkap)
Jika tidak ada nama penulis, maka format nama belakang dan nama depan dapat dihilangkan
“Contoh Daftar Pustaka” http://thekaltara.blogspot.com/2013/09/resep-kue-kering.html
Contoh Daftar Pustaka Dari Email
Nama Belakang, Nama Depan. “Judul” alamat_email_lengkap (diakses tanggal masukan_tanggal_lengkap)
Contoh, Berbagai. “Contoh Daftar Pustaka” admin@berbagaicontoh.com (diakses tanggal 3 Juni 2013)
Nama Belakang, Nama Depan. Tahun Penerbitan. Judul (dicetak dengan huruf miring). Kota Penerbit : Nama Penerbit
Asokawati, Reny. 1998. Bahasa Indonesia dan Kultur Budaya. Malang : PT. Inti Megah Jaya
Bachtiar, Ahmad. 1999. Terampil Menulis Cepat. Jakarta : PT. info Saranamedia
Badriansyah, Fahmi. 1999. Bahasaku Bukan Bahasamu. Medan : CV. Aulia Nusa Media
Departemen Pendidikan & Kebudayaan. 1999. Paket Pendidikan Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Damara, Doni. 1998. Inilah Indonesia dan Bahasa Indonesia. Surabaya : CV. Megah Buana Citra
Deviany, Sinta. 1999. Menulis Bukan Kerikil Tajam. Palembang : PT. Sriwijaya Media Tbk
Deborah, Fany.2000. Materi Bahasa Indonesia Jilid I. Semarang : PT. Gramedia Indonesia
Depdiknas. 2000. Konsep Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Balai Pustaka
Febiola, Maharani. 2000. Intisari bahasa Indonesia Kurikulum I. Jakarta : Balai Pustaka
Feriansyah, Derry. 2000. Bahasa Indonesia Menurut Kacamata Dunia. Jakarta : Prisma Intimedia Pustaka
Harbiansyah, Lutfi. 2001. Aku, Kamu, Dia dan Bahasa Indonesia. Jakarta : PT. Bibit Media Citra
Hardian, Ari. 2001. Memupuk Kecerdasan Intelektual, Emosional, dan Spiritual dalam Pembelajaran Menulis. Bandung:  Tiara Inti wacana
Jefrianto, Bima. 2003. Analisis Dasar Penulisan Bahasa Indonesia. Surakarta : Guna Pustaka
Kusuma, Arianti. 2002. Ketrampilan Mengolah Kata. Medan : PT. Inti Wacana Media
Dalam penulisan daftar pustaka yang harus diperhatikan adalah nama pengarang, tahun terbitan, judul buku dan penerbit harus disusun berurutan secara alphabet. Dan yang menjadi ciri khas daftar pustaka yaitu judul buku biasanya dicetak miring.

ABSTRAK

Pengertian Abstrak
Abstrak adalah representasi dari isi dokumen yang singkatdan tepat . abstrak merupakan bentuk ringkas dari isi suatu dokumen yang terdiri atas bagian bagian penting dari suatu tulisan, dan mendeskripsikan isi dan cakupan dari tulisan.

Cara membuat abstrak
dua konsep utamadalam membuat abstrak adalah :
conciseness dan Significance

Contoh Abstrak
CONTOH ABSTRAK ARTIKEL ILMIAH

Mamudji, Sri. “Mediasi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Di Luar Pengadilan.”Majalah Hukum Dan Pembangunan 3 (Juli-September 2004): 194-209.
Berawal dari ketidakpuasan akan proses pengadilan yang memakan waktu relatiF lama, biaya yang mahal, dan rasa ketidakpuasan pihak yang merasa sebagai pihak yang “kalah”, dikembangkan mediasi sebagai salah satu cara penyelesaian sengketa di luar pengadilan. Selain itu, pengembangan mediasi juga didukung oleh berbagai faktor yaitu, (1) cara penyelesaiannya dikenal di berbagai budaya, (2) bersifat non adversial, (3) mengikutsertakan baik pihak yang langsung berkaitan maupun pihak yang tidak langsung berkaitan dengan sengketa dalam perundingan, (4) bertujuan win-win solution. Mediasi adalah negosiasi lanjutan, yaitu perundingan yang dibantu oleh pihak ketiga netral yang keberadaannya dipilih oleh para pihak. Mediator tidak mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan. Di dalam melakukan perundingan dikenal dua teknik yaitu perundingan yang bertumpu pada posisi dan perundingan yang bertumpu pada kepentingan. Keberhasilan mediasi ditentukan oleh kecakapan mediator, oleh karena itu mediator harus menguasi berbagai keterampilan dan teknik. Agar dapat membantu para pihak menyelesaikan sengketa dan dapat menawarkan alternatif penyelesaian, mediator harus dapat memetakan apa yang menjadi penyebab konflik. Hal ini dapat dilakukan melalui pengamatan terhadap sikap, persepsi, pola interaksi, dan komunikasi yang ditunjukkan para pihak dalam perundingan. Menurut Moore, ada tiga tipe mediator, yaitu, (1) mediator jaringan sosial (social network mediator), (2) mediator otoritatif (authoritative mediator), (3) mediator mandiri (independent mediator). Di Indonesia, penyelesaian sengketa melalui mediasi dikenal tidak hanya dalam masyarakat tradisional tetapi telah diatur dalam berbagai undang-undang, misalnya Undang-undang Pengelolaan Lingkungan Hidup, Undang-undang Perlindungan Konsumen, Undang-undang tentang Kehutanan,  Undang-undang tentang Perselisihan Hubungan Industrial, Undang-undang tentang Arbitrasi dan Alternatif Penyelesaian Sengketa. Untuk mediasi di pengadilan, Mahkamah Agung telah mengeluarkan Peraturan MA tentang Prosedur Mediasi Si Pengadilan.

CONTOH ABSTRAK LAPORAN PENELITIAN/ SKRIPSI/ TESIS/DISERTASI

Pattinama, Tisha Sophy. “ Fungsi Akta Perdamaian Yang Dibuat Oleh Notaris Sebagai Pejabat Umum (Dalam Penyelesaian Perselisihan Jual Beli Telpon Umum Tunggu).” Tesis, Magister, Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006, vii + 66 halaman. Biliografi 30 (1980-2006).
Penulisan tesis ini menggunakan metode penelitian kepustakaan dengan data sekunder sebagai sumber datanya. Yang menjadi permasalahan adalah mengapa perjanjian damai yang dibuat notaris merupakan alternatif penyelesaian perselisihan jual beli telpon umum tunggu, dan bagaimana kekuatan hukum akta perjanjian perdamaian terhadap para pihal yang berselisih? Perselisihan jual beli dapat diselesaikan melalui dua cara yaitu melaui pengadilan dan di luar pengadilan. Proses penyelesaian di pengadilan membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit sehingga proses penyelesaian tidak efektif. Hal ini berbeda dengan penyelesaian di luar pengadilan yang dilakukan secara damai dan sukarela. Dalam penyelesaian segketa jual beli telpon umum tunggu antara PT AC dan PT BS kedua pihak sepakat untuk menyelesaikan secara damai dan sukarela. Sebagai hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penyelesaian perselisihan dengan cara musyawarah dan mufakat adalah cara yang paling efektif sehingga perjanjian perdamaian yang dibuat oleh notaris menjadi alternatif penyelesaian perselisihan antara PT AC dan PT BS. Akta perdamaian yang dibuat oleh notaris dianggap sebagai akta yang otentik mempunyai kekuatan pembuktian lahiriah, formal dan material, sehingga  mempunyai kekuatan mengikat sama dengan putusan hakim pada tingkat akhir.
 CONTOH ABSTRAK PERATURAN

UNDANG-UNDANG NO. 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN LN NO. 55 TAHUN 1974 TLN NO. 3041.
ABSTRAK:  
 -  Untuk mewujudkan Pegawai Negeri yang bermental baik, berwibawa, berdaya-guna, bersih, bernutu     tinggi, dan sadar akan tanggung jawabnya untuk menyelenggarakan tugas   pemerintahan dan pembangunan perlu adanya suatu undang-undang sebagai landasan pelak-sanaan pembinaan Pegawai Negeri.
-  Dasar hukum undang-undang ini adalah  Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (1), Pasal 27, dan Pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945.
- Undang-undang ini mengatur tentang pengertian, ketentuan umum, pembinaan Pegawai Negeri Sipil kewajiban, hak, dan pejabat negara, Pembinaan Anggota Angkatan Bersenjata Republik Indo-nesia, dan ketentuan peralihan.
CATATAN :       -    Undang-undang ini dirubah dengan
Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.